Berbicara mengenai kripto, tentu tidak cukup hanya sebatas blockchain saja. Setiap blockchain memiliki konsensus yang digunakan dalam pengoperasiannya.
Dalam dunia kripto, konsensus merupakan prosedur matematika yang berjalan secara otomatis agar mencapai sebuah kesepakatan. Sistem konsensus yang dapat menjadikan layanan tanpa pihak ketiga ketika mengirim atau menerima uang dari orang lain.
Proof-of-Work (PoW) dan Proof-of-Stake (PoS) adalah dua algoritma paling terkenal yang digunakan saat ini dalam jaringan blockchain. Meskipun keduanya bertujuan untuk mencapai keamanan dan konsensus dalam jaringan, mereka beroperasi dengan prinsip yang berbeda. Setiap sistem dapat memengaruhi fungsi blockchain yang menggunakannya. Pada Artikel ini akan membahas perbedaan mendasar antara PoW dan PoS, serta kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Proof-of-Work (PoW)
Proof-of-Work adalah algoritma konsensus yang pertama kali diperkenalkan oleh Bitcoin. Di bawah PoW, para penambang (miners) bersaing untuk memecahkan teka-teki matematika yang rumit untuk memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke blockchain. Proses ini memerlukan daya komputasi yang besar dan energi yang signifikan.
Proof of Work adalah sistem yang bertujuan utama untuk melakukan pencegahan dari serangan siber seperti mengirim email berbahaya, spam, atau distributed denial of service (DDoS).
Faktanya, ide PoW awalnya dipublikasikan oleh Cynthia Dwork dan Moni Naor pada tahun 1993, namun istilah “Proof-of-Work” diciptakan oleh Markus Jakobsson dan Ari Juels dalam sebuah dokumen yang diterbitkan pada tahun 1999.
Kelebihan PoW:
Keamanan yang Tinggi: PoW memerlukan usaha komputasi yang besar untuk menyerang jaringan, sehingga membuatnya sangat sulit untuk dilakukan.
Desentralisasi Awal: PoW memungkinkan siapa pun dengan perangkat keras komputer yang sesuai untuk berpartisipasi dalam penambangan, meningkatkan desentralisasi jaringan di awal.
Kelemahan PoW:
Konsumsi Energi yang Tinggi: Proses penambangan dalam PoW memerlukan daya komputasi yang besar, yang berarti konsumsi energi yang tinggi, yang menjadi kritik utama terhadap algoritma ini.
Skalabilitas Terbatas: PoW dapat mengalami masalah skalabilitas karena pembatasan pada jumlah transaksi yang dapat diproses dalam setiap blok.
Crypto dengan metode konsensus Proof of Work:
- Bitcoin
- Bitcoin Cash
- Dogecoin
- Litecoin
- Ethereum Classic
- Monero
- Filecoin
- Zcash
Proof-of-Stake (PoS)
Proof-of-Stake adalah alternatif untuk PoW di mana pemimpin blok dipilih berdasarkan jumlah koin (stake) yang mereka pegang, bukan berdasarkan daya komputasi. Pemilik koin yang berpartisipasi dalam validasi transaksi dan penciptaan blok akan menerima hadiah dalam bentuk biaya transaksi.
Dalam Proof of Stake, konsep yang dihadirkan adalah pengguna dapat menambang atau memvalidasi transaksi sesuai dengan jumlah koin yang dimiliki. Oleh karena itu, semakin banyak koin yang dimiliki, maka akan semakin besar juga kekuatan penambangannya.
Kelebihan PoS:
Efisiensi Energi yang Lebih Baik: PoS memerlukan jauh lebih sedikit energi daripada PoW karena tidak memerlukan penambangan dengan daya komputasi yang besar.
Skalabilitas yang Lebih Baik: PoS memiliki potensi untuk meningkatkan skalabilitas karena tidak ada pembatasan pada jumlah transaksi yang dapat diproses dalam setiap blok.
Kelemahan PoS:
Konsentrasi Kekuatan: PoS dapat menyebabkan konsentrasi kekuatan di tangan pemegang koin yang besar, yang dapat mengakibatkan sentralisasi yang tidak diinginkan.
Risiko Serangan 51%: Meskipun jarang terjadi, PoS rentan terhadap serangan 51%, di mana penyerang memegang mayoritas stake dan mengontrol jaringan.
Crypto dengan metode konsensus Proof of Stake:
- Ethereum
- Cardano
- Solana
- Toncoin
- Algorand
- Tezos
Meskipun PoW dan PoS memiliki tujuan yang sama dalam mencapai konsensus dalam jaringan blockchain, mereka memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencapai tujuan tersebut. Sementara PoW mengandalkan daya komputasi yang besar, PoS menggunakan jumlah koin yang dipertaruhkan sebagai mekanisme konsensus. Memahami perbedaan antara keduanya dapat membantu pemangku kepentingan dalam memilih algoritma konsensus yang sesuai dengan kebutuhan mereka dalam pengembangan jaringan blockchain.