Dalam dunia trading forex dan pasar keuangan lainnya, pemahaman tentang konsep order block telah menjadi semakin populer, terutama di kalangan trader institusional dan profesional. Order block adalah bagian dari struktur harga yang mencerminkan aktivitas besar dari institusi keuangan besar seperti bank, hedge fund, atau lembaga keuangan lainnya. Konsep ini berkaitan dengan area pada grafik harga di mana sejumlah besar pesanan beli atau jual ditempatkan, yang dapat memengaruhi pergerakan harga di masa depan.
Artikel ini akan menjelaskan pengertian order block, bagaimana mengenalinya, serta bagaimana trader dapat menggunakan konsep ini dalam strategi trading mereka.
Apa Itu Order Block dalam Trading?
Order block adalah area spesifik pada grafik harga yang menunjukkan di mana institusi besar atau pelaku pasar dengan modal besar melakukan akumulasi atau distribusi aset. Institusi-institusi besar sering kali tidak dapat mengeksekusi seluruh pesanan mereka sekaligus karena ukuran posisi yang sangat besar. Oleh karena itu, mereka akan membagi pesanan mereka menjadi beberapa blok dan mengeksekusinya secara bertahap dalam suatu rentang harga.
Konsep ini berasal dari gagasan bahwa institusi besar memiliki pengaruh signifikan terhadap pasar. Ketika mereka melakukan pesanan dalam jumlah besar, ini akan menciptakan area di pasar di mana harga cenderung berbalik atau mengalami konsolidasi. Order block umumnya menunjukkan titik balik penting di pasar, dan para trader dapat memanfaatkannya untuk mengidentifikasi potensi support dan resistance yang kuat.
Jenis Order Block
Ada dua jenis utama order block dalam trading:
- Bullish Order Block
Bullish order block terbentuk ketika institusi besar mulai membeli sejumlah besar aset di area tertentu, biasanya setelah penurunan harga yang signifikan. Order ini biasanya memicu pembalikan harga ke arah atas (bullish). Bullish order block sering terlihat di bagian bawah tren turun sebelum harga mulai naik kembali.
Contoh:
- Dalam tren turun, ketika harga mencapai level tertentu di mana banyak institusi melakukan pembelian, harga cenderung memantul dan mulai naik. Area ini dikenal sebagai bullish order block dan sering dianggap sebagai area support kuat.
- Bearish Order Block
Sebaliknya, bearish order block terbentuk ketika institusi besar menjual sejumlah besar aset setelah terjadi kenaikan harga. Ini sering kali menjadi sinyal bahwa pasar mungkin akan mengalami pembalikan turun. Bearish order block cenderung muncul di puncak tren naik sebelum harga mulai menurun.
Contoh:
- Dalam tren naik, ketika harga mencapai level tertentu di mana banyak institusi melakukan penjualan, harga biasanya akan berbalik dan mulai turun. Area ini disebut sebagai bearish order block dan sering dianggap sebagai area resistance kuat.
Bagaimana Mengidentifikasi Order Block pada Grafik Harga
Untuk mengidentifikasi order block, trader harus fokus pada struktur pasar dan aksi harga (price action). Berikut adalah beberapa langkah untuk mengenali order block:
- Analisis Struktur Pasar
- Lihat pada tren pasar yang sedang terjadi (bullish atau bearish).
- Identifikasi area di mana harga membuat pembalikan atau konsolidasi yang signifikan.
- Amati high dan low penting dalam pola harga.
- Amati Candle Reversal atau Breakout
Order block sering kali terbentuk setelah candle reversal besar atau breakout dari suatu level support atau resistance. Candle ini menunjukkan bahwa institusi besar mungkin telah masuk ke pasar dan menempatkan order dalam jumlah besar.
- Cari Area Konsolidasi
Sebelum harga bergerak dengan signifikan, biasanya ada periode konsolidasi atau sideways yang menandakan bahwa ada akumulasi pesanan besar yang sedang terjadi. Ini adalah salah satu tanda adanya order block.
- Perhatikan Volume
Meskipun volume trading tidak selalu tersedia di pasar forex, di pasar lain seperti saham atau komoditas, volume yang meningkat pada area tertentu bisa menjadi indikator bahwa institusi besar terlibat di area tersebut. Volume tinggi pada titik pembalikan biasanya menandai kehadiran order block.
Bagaimana Menggunakan Order Block dalam Trading?
Trader dapat menggunakan order block sebagai salah satu alat dalam strategi trading mereka untuk menentukan entry dan exit point yang potensial. Berikut beberapa cara untuk memanfaatkan konsep order block dalam trading:
- Sebagai Area Entry
Order block dapat digunakan sebagai level support atau resistance yang kuat untuk menentukan area entry yang baik. Misalnya, jika Anda melihat bullish order block, Anda bisa mempertimbangkan untuk membuka posisi beli ketika harga kembali ke area tersebut (pullback). Sebaliknya, pada bearish order block, Anda bisa membuka posisi jual saat harga kembali mendekati area tersebut.
- Kombinasi dengan Indikator Lain
Meskipun order block dapat memberikan informasi yang berharga, sebaiknya kombinasikan dengan indikator teknikal lainnya seperti Moving Averages, Fibonacci retracement, atau RSI untuk meningkatkan akurasi sinyal. Penggunaan indikator tambahan dapat membantu memvalidasi apakah order block tersebut benar-benar memiliki potensi yang kuat untuk memicu pembalikan harga.
- Sebagai Alat Manajemen Risiko
Order block juga dapat digunakan untuk menetapkan stop loss dan take profit. Misalnya, jika Anda masuk pada bullish order block, Anda dapat menempatkan stop loss di bawah area tersebut, karena jika harga bergerak melewati level ini, berarti order block telah gagal mempertahankan support.
- Identifikasi Tren Pembalikan
Order block sering kali muncul di akhir tren besar, sehingga dapat menjadi sinyal bahwa pasar sedang bersiap untuk pembalikan tren. Dengan memahami di mana order block terbentuk, trader dapat mengantisipasi perubahan arah pasar dan menyesuaikan strategi trading mereka.
Order block adalah konsep yang penting dalam dunia trading institusional, dan semakin populer di kalangan trader ritel yang ingin memahami di mana institusi besar menempatkan pesanan mereka. Dengan mempelajari cara mengidentifikasi dan menggunakan order block, trader dapat memperoleh insight penting tentang pergerakan pasar dan meningkatkan probabilitas kesuksesan dalam trading mereka.
Namun, seperti semua strategi trading, penting untuk tidak hanya mengandalkan satu konsep saja. Order block sebaiknya digunakan bersamaan dengan analisis teknikal, fundamental, dan manajemen risiko yang baik. Dengan cara ini, Anda dapat meningkatkan peluang profitabilitas sambil meminimalkan potensi kerugian dalam trading.