Dalam dunia trading, baik itu di pasar forex, saham, atau komoditas, ada berbagai cara untuk melakukan transaksi. Salah satunya adalah dengan menggunakan pending order, yang memberi trader kebebasan untuk menentukan kapan dan di level harga berapa mereka ingin membeli atau menjual aset. Pending order adalah alat yang sangat berguna, terutama bagi trader yang tidak bisa terus-menerus memantau pasar.
Apa Itu Pending Order?
Pending order adalah instruksi yang diberikan kepada platform trading untuk mengeksekusi transaksi (baik beli atau jual) pada harga tertentu di masa depan. Ini berbeda dari market order, yang langsung dieksekusi pada harga pasar saat ini. Pending order hanya akan diaktifkan ketika harga mencapai level yang telah ditentukan oleh trader.
Sistem pending order sangat membantu trader yang mengandalkan analisis teknikal, support dan resistance, atau breakout dalam strategi trading mereka. Dengan pending order, trader bisa mengotomatisasi transaksi, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan mengoptimalkan peluang di pasar.
Jenis-Jenis Pending Order
Pending order dibagi menjadi empat jenis utama, masing-masing dengan tujuan dan cara kerja yang berbeda:
- Buy Limit
- Definisi: Buy limit adalah perintah untuk membeli suatu aset pada harga di bawah harga pasar saat ini.
- Kapan digunakan: Trader menggunakan buy limit ketika mereka memperkirakan harga akan turun terlebih dahulu sebelum naik. Misalnya, jika harga EUR/USD saat ini 1.2000 dan Anda ingin membelinya saat harga turun ke 1.1950, Anda akan memasang pending order buy limit di level tersebut.
- Sell Limit
- Definisi: Sell limit adalah perintah untuk menjual suatu aset pada harga di atas harga pasar saat ini.
- Kapan digunakan: Jika seorang trader memperkirakan harga akan naik terlebih dahulu sebelum akhirnya turun, mereka dapat menggunakan sell limit. Contoh: jika harga GBP/USD saat ini adalah 1.3000 dan Anda ingin menjualnya saat harga naik ke 1.3050, Anda akan memasang sell limit di sana.
- Buy Stop
- Definisi: Buy stop adalah perintah untuk membeli suatu aset pada harga di atas harga pasar saat ini.
- Kapan digunakan: Buy stop berguna jika trader yakin bahwa harga akan terus naik setelah mencapai level tertentu. Misalnya, jika harga emas saat ini adalah $1.800 dan Anda ingin membelinya setelah harga mencapai $1.820 (untuk mengonfirmasi tren naik), Anda akan memasang buy stop di $1.820.
- Sell Stop
- Definisi: Sell stop adalah perintah untuk menjual suatu aset pada harga di bawah harga pasar saat ini.
- Kapan digunakan: Trader menggunakan sell stop ketika mereka memperkirakan harga akan terus turun setelah mencapai level tertentu. Misalnya, jika harga Bitcoin saat ini adalah $40.000 dan Anda ingin menjualnya jika harga turun ke $38.000 (untuk mengonfirmasi tren turun), Anda akan memasang sell stop di $38.000.
Cara Kerja Pending Order
Pending order secara otomatis dieksekusi ketika harga pasar mencapai atau melewati level harga yang telah ditentukan. Berikut contoh ilustratif:
- Buy Limit: Misalkan harga EUR/USD saat ini berada di 1.1000, dan Anda memasang buy limit di 1.0950. Jika harga turun ke 1.0950, order akan otomatis dieksekusi dan Anda akan membeli EUR/USD pada harga tersebut.
- Sell Stop: Anda memprediksi harga emas akan jatuh jika turun di bawah level $1.750. Anda bisa memasang sell stop di $1.749. Ketika harga mencapai $1.749, order akan dijalankan dan Anda akan menjual aset tersebut pada harga tersebut.
Keuntungan Pending Order
- Efisiensi Waktu Pending order memungkinkan trader untuk tetap terlibat dalam pasar tanpa harus selalu memantau pergerakan harga. Ini sangat membantu bagi trader yang memiliki keterbatasan waktu atau tidak ingin terus berada di depan komputer.
- Mengurangi Emosi Dengan pending order, trader dapat menetapkan level harga secara objektif, mengurangi dampak emosi seperti takut atau serakah yang sering muncul saat trading secara manual.
- Memaksimalkan Peluang Trader dapat memanfaatkan fluktuasi pasar dengan lebih efektif menggunakan pending order, terutama ketika mereka menargetkan pembalikan harga atau breakout.
Kelemahan Pending Order
- Tidak Fleksibel dalam Pasar Volatil Pending order bisa kurang efektif dalam kondisi pasar yang sangat fluktuatif. Harga bisa bergerak cepat dan tidak menentu, yang dapat mengakibatkan order dieksekusi dengan slippage (selisih harga yang dieksekusi dengan harga yang diinginkan).
- Memerlukan Analisis yang Tepat Jika analisis teknikal Anda tidak akurat, pending order bisa dieksekusi pada level harga yang tidak menguntungkan. Ini bisa menyebabkan kerugian, terutama jika level support atau resistance yang Anda tentukan ternyata gagal bertahan.
Penggunaan Pending Order dalam Strategi Trading
- Trading Reversal
Pending order seperti buy limit dan sell limit sering digunakan oleh trader yang ingin menangkap pembalikan tren (reversal). Misalnya, jika trader memperkirakan harga akan turun ke level support kuat sebelum berbalik naik, mereka akan menempatkan buy limit di level support tersebut.
- Breakout Trading
Trader yang mengandalkan breakout sering menggunakan buy stop atau sell stop untuk menangkap pergerakan harga setelah melewati level resistance atau support penting. Buy stop bisa digunakan untuk menangkap breakout di atas level resistance, sementara sell stop untuk menangkap breakout di bawah level support.
- Swing Trading
Bagi swing trader, pending order sangat berguna untuk menangkap pergerakan harga dalam rentang waktu yang lebih panjang. Mereka dapat menempatkan buy limit atau sell limit di puncak atau dasar swing untuk memaksimalkan keuntungan dari fluktuasi harga dalam jangka menengah.
Pending order adalah salah satu fitur penting yang dapat membantu trader mencapai profit optimal dengan cara yang lebih terencana dan terstruktur. Dengan memahami jenis-jenis pending order dan kapan harus menggunakannya, trader dapat mengurangi risiko, meningkatkan efisiensi waktu, dan memaksimalkan peluang profit di pasar. Namun, seperti strategi apa pun dalam trading, penggunaan pending order memerlukan pemahaman yang kuat tentang pergerakan harga dan disiplin dalam mengikuti rencana trading.