Air sangat penting bagi segala kehidupan termasuk manusia. Hal ini menandakan bahwa air minum punya manfaat yang sangat besar. Maka dari itu, air minum kemasan (AMDK) bisa menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Berikut ini cara memilih AMDK yang baik bagi calon pengusaha yang ingin membuka bisnis AMDK:
1. Periksa Kandungan TDS Mineral Pada Air
Sebelum membuka bisnis AMDK, calon pengusaha harus memeriksa kondisi air minum yang hendak dijadikan ladang bisnis. Karena air minum berbeda dengan air pdam maupun air sumur. Air minum harus memiliki kualitas yang baik agar tubuh pembeli yang meminum air tersebut tidak mengalami gangguan kesehatan.
Hal yang dipertimbangkan yaitu kandungan TDS (Total Dissolved Solid) pada air. TDS yaitu besaran jumlah zat padat yang terlarut pada air. Air yang digunakan untuk minum juga berasal dari alam, yang tentu saja mengalir dari aliran tertentu.
Apabila aliran air yang dilewati melewati pasir atau bebatuan, pasti ada zat padat dari pasir atau bebatuan yang terkandung di dalam air tersebut. Setiap air memiliki kadar TDS-nya. Kadar air yang umum untuk dijadikan air minum kemasan yaitu yang memiliki kadar antara 300 mgl/L hingga 500 mg/L.
Apabila lebih dari 500 mgl/L itu sangat buruk, tidak layak untuk diminum. Sedangkan jika kurang dari 300 mg/L sangat bagus sekali. Biasanya air ini termasuk sebagai air minum premium seperti Equil.
2. Memenuhi Standar AMDK di Indonesia
Sebagai calon pengusaha air minum, perlu juga memenuhi standar yang diijinkan oleh BPOM dan standar SNI pada AMDK. Apabila tidak sesuai standar, bisa saja bisnis tersebut bisnis abal-abal, ilegal, dan bahkan merugikan di masa depan. Standar AMDK di Indonesia, sederhananya yaitu tidak berbau, airnya jernih, dan tidak ada rasa.
AMDK yang berhak dijadikan bisnis yaitu harus memenuhi standar tersebut. Jadi apabila ingin membeli waralaba dari bisnis AMDK ini maka harus mengecek surat lolos uji kelayakan dari BPOM dan SNI-nya.
3. Periksa Kondisi Kemasan
Kemasan juga perlu dipertimbangkan pada saat menjalankan bisnis AMDK. Jangan sampai air minum yang sudah diproses higienis dari pabrik, kemudian kualitasnya rusak karena terkontaminasi oleh kemasannya. Kemasan air minum bisa berupa botol plastik, galon, botol kaca, dan gelas plastik.
Tidak semua plastik bisa digunakan sebagai kemasan. Plastik yang aman dipakai yaitu yang berasal dari bahan PET. PET ini tidak bisa bisa larut maupun tercampur dengan air. Selain itu, plastik tersebut bisa didaur ulang sehingga ramah lingkungan.
4. Periksa Jenis Air Minum
Ada beberapa jenis air yang bisa dipakai sebagai AMDK, mulai dari air embun, air demineral, air mineral, dan air mineral alami. Setiap air tersebut punya kualitasnya masing-masing. Air embun bukanlah air dari embun pagi, melainkan air yang diproses dengan sistem pengembunan dengan teknologi canggih.
Air yang umum dikonsumsi yaitu air mineral. Jenis air ini sangat baik bagi tubuh dan memiliki kandungan mineral yang bisa menyehatkan tubuh dan bisa melakukan oksidasi pada tubuh. Sedangkan air alami biasa disebut sebagai air godokan, yaitu air mentah yang dipanaskan hingga mendidih kemudian diminum.
5. Periksa Tingkat PH
Kualitas air juga tercermin dari tingkat keasamanan PH-nya. Pengusaha AMDK juga harus memperhatikan tingkat PH pada bisnis air minumnya. Semakin tinggi tingkat PH-nya, maka semakin bagus. Tingkat PH yang sangat bagus bagi tubuh yaitu air dengan tingkat PH lebih dari 8. Pada umumnya, air mineral berkisar 7,1.
Demikian cara memilih AMDK yang cocok dijadikan sebagai bisnis. Apabila ditawari teman, kerabat, atau pengusaha AMDK lainnya, cek dulu kualitas airnya. Karena kualitas air menentukan kesehatan masyarakat yang mengkonsumsi. Jangan menjual air minum dengan kualitas buruk apalagi malah memperparah kesehatan pembelinya.